Selasa, 07 Februari 2012


KALIMAT MAJEMUK

Pengertian
Ialah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang antarklausanya dihubungkan dengan konjungsi setara atau bertingkat.
Macam-Macam Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk Setara
Ialah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sederajat, artinya tidak ada pola kalimat yang menduduki fungsi pola kalimat yang lain.
Macam-Macam Kalimat Majemuk Setara (KMS):
KMS Mengabungkan
Konjungsi yang dipakai: dan, lagi, serta
KMS Mempertentangkan
Konjungsi yang dipakai: namun, tetapi, sedangkan, padahal, melainkan
KMS Memilih
Konjungsi yang dipakai: atau
KMS Menegaskan
Konjungsi yang dipakai: bahkan, malahan, lagi pula
KMS Mengurutkan
Konjungsi yang dipakai: mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, akhirnya
Contoh:
(1) Ayah sedang membaca dan Ibu sedang memasak.
(2) Kamu belajar atau melihat TV?
Kalimat Majemuk Bertingkat
Ialah kalimat majemuk yang kedudukan pola-pola kalimatnya tidak sederajat, artinya ada pola kalimat yang menduduki fungsi pola kalimat yang lain.
Macam-Macam Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
a. KMB Perluasan Subjek
Contoh:
(1a) Orang itu pergi.
(1b) Orang yang berbaju biru itu pergi
b. KMB Perluasan Predikat
Contoh:
(2a) Ayahnya dokter.
(2b) Ayahnya dokter yang baik hati.
c. KMB Perluasan Objek
(3a) Ayah membeli baju.
(3b) Ayah membeli baju yang berwarna merah.
d. KMB Perluasan Pelengkap
(4a) Kakak menjadi dokter.
(4b) Kakak menjadi dokter yang mengabdi di pedesaan.
e. KMB Perluasan Keterangan
1) Perluasan Keterangan Waktu
2) Perluasan Keterangan Tempat
3) Perluasan Keterangan Tujuan
4) Perluasan Keterangan Sebab
5) Perluasan Keterangan Akibat
6) Perluasan Keterangan Konsesif
7) Perluasan Keterangan Syarat/Pengandaian
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Rapatan
Advertisement

Kal MJMK


KALIMAT MAJEMUK

Pengertian
Ialah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang antarklausanya dihubungkan dengan konjungsi setara atau bertingkat.
Macam-Macam Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk Setara
Ialah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sederajat, artinya tidak ada pola kalimat yang menduduki fungsi pola kalimat yang lain.
Macam-Macam Kalimat Majemuk Setara (KMS):
KMS Mengabungkan
Konjungsi yang dipakai: dan, lagi, serta
KMS Mempertentangkan
Konjungsi yang dipakai: namun, tetapi, sedangkan, padahal, melainkan
KMS Memilih
Konjungsi yang dipakai: atau
KMS Menegaskan
Konjungsi yang dipakai: bahkan, malahan, lagi pula
KMS Mengurutkan
Konjungsi yang dipakai: mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, akhirnya
Contoh:
(1) Ayah sedang membaca dan Ibu sedang memasak.
(2) Kamu belajar atau melihat TV?
Kalimat Majemuk Bertingkat
Ialah kalimat majemuk yang kedudukan pola-pola kalimatnya tidak sederajat, artinya ada pola kalimat yang menduduki fungsi pola kalimat yang lain.
Macam-Macam Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
a. KMB Perluasan Subjek
Contoh:
(1a) Orang itu pergi.
(1b) Orang yang berbaju biru itu pergi
b. KMB Perluasan Predikat
Contoh:
(2a) Ayahnya dokter.
(2b) Ayahnya dokter yang baik hati.
c. KMB Perluasan Objek
(3a) Ayah membeli baju.
(3b) Ayah membeli baju yang berwarna merah.
d. KMB Perluasan Pelengkap
(4a) Kakak menjadi dokter.
(4b) Kakak menjadi dokter yang mengabdi di pedesaan.
e. KMB Perluasan Keterangan
1) Perluasan Keterangan Waktu
2) Perluasan Keterangan Tempat
3) Perluasan Keterangan Tujuan
4) Perluasan Keterangan Sebab
5) Perluasan Keterangan Akibat
6) Perluasan Keterangan Konsesif
7) Perluasan Keterangan Syarat/Pengandaian
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Rapatan
Advertisement

Kalimat majemuk


A. Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa
            Berdasarkan jumlah klausa, kalimat bisa dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang dibentuk oleh sebuah klausa.  Kalimat majemuk adalah kalimat yang  terdiri atas dua klausa atau lebih. Penentuan jumlah klausa dalam kalimat ditandai oleh adanya unsur fungsi  Subjek (S) dan Predikat (P) sebagai unsur pokok klausa.

1)      Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang dibentuk oleh satu buah klausa, artinya dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek dan predikat. Unsur lain (O,K, dan PEL) bisa ada maupun tidak.
Kalimat tunggal tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan kategori pengisi predikat (P) maupun ada tidaknya unsur objek. Dilihat dari katergori pengisi P, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat nominal (predikatnya kata benda), kalimat adjektival (predikatnya kata sifat), kalimat verbal (predikatnya kata kerja), kalimat numeral (predikatnya kata bilangan), kalimat preposisional (predikatnya frasa depan).
Dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan menjadi kalimat aktif (subjeknya melakukan perbuatan),  kalimat pasif (subjeknya dikenai pekerjaan), kalimat refleksif atau medial (jika prilaku subjek ditujukan pada diri sendiri), dan kalimat resiprokal (jika subjek melakukan perbuatan berulang-ulang)
Dilihat dari ada tidaknya unsur objek, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat transitif (berobjek) dan intransitif (tidak berobjek). Kedua jenis itu pun bervariasi.
Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut!

Contoh :                                              Jenis kalimat

a. Rizkiati seorang perawat.               Kalimat Nominal
        S              P

b. Bajunya  biru muda.                       Kalimat Adjektival
        S              P

c. Anak kami  tiga.                              Kalimat  Numeral
        S              P

d. Mereksedang ke Jakarta                        kalimat Preposisional
        S              P

e. Bu Camat sedang berbelanja          Kal. Verbal Aktif Intransitif
        S                  P

e. Kebakaranlah rumah kami             Kal. Inversi

            P                 S

f. Pemerintah  memasok sembako ke daerah bencanaKal. Verbal Aktif Transitif
        S              P              O          K

g. Faris  sedang mencarikan  saudaranya pekerjaan.     Kal. Verbal Aktif  dwitransitif
        S              P              O1                O2

h.  Ammar  diberi  penghargaan Kalpataru. Kal. Verbal pasif  Transitif
        S              P                 O

i.   Mobil itu  dicuci  saya.                               Kal. Verbal  pasif Transitif
        S              P         O

i.  Mobil itu saya cuci.                                     Kal. Verbal Aktif Transitif
        S             O   P

j.  Aku menyesali nasibku                   kal. Verbal aktif refleksif-transitif
      S         P             O

k. Pembeli tawar-menawar dengan pedagang.      Kal. Verbal Aktif  resiprokal
       S                P                  K


2)      Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Dilihat dari proses pembentukannya, kalimat majemuk itu bisa berasal dari proses penggabungan dua  klausa atau lebih.  Kalimat  majemuk bisa juga berasal dari kalimat tunggal yang salah satu unsur pembentuknya diperluas sehingga membentuk klausa baru (klausa terikat atau anak kalimat).
Perbedaan proses pembentukan kalimat majemuk tersebut menghasilkan dua jenis kalimat majemuk yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Pada kenyataannya, terdapat jenis kalimat yang merupakan variasi atau gabungan dari kedua jenis kalimat majemuk tersebut, yaitu kalimat majemuk campuran dan kalimat majemuk rapatan.


a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang teridi atas dua klausa atau lebih, dan kedudukan klausa-klausa pembentuknya itu setara. Dilihat dari prosesnya, kalimat ini merupakan hasil penggabungan beberapa buah klausa atau kalimat tunggal.

Contoh 1
Kalimat Tunggal :
Ibu membaca majalah.
Ayah  membaca koran.
Toni menonton acara TV.

Kalimat Majemuk Setara (hasil penggabungan):
Ibu membaca majalah, Ayah  membaca koran, dan Toni menonton acara TV.

Contoh kalimat majemuk setara di atas  merupakan hasil penggabungan dari tiga kalimat tunggal. Kedudukan antar ketiga klausa (yang berasal dari kalimat tunggal) setara.  Dilihat dari hubungan antar klausa, hubungan antar klausa tersebut menyatakan  makna gabungan. Hal itu ditandai dengan penggunaan kata dan.

Contoh 2
Kalimat Tunggal :
Pada set pertama Taufik Hidayat kalah.
Pada set kedua dan ketiga  taufik Hidayat menang.

Kalimat Mejemuk Setara (hasil Penggabungan):
Pada set pertama Taufik Hidayat kalah, tetapi pada set kedua dan ketiga  Taufik Hidayat menang.

Contoh kalimat majemuk setara di atas  merupakan hasil penggabungan dari dua kalimat tunggal. Kedudukan antar kedua klausa (yang berasal dari kalimat tunggal) setara.  Dilihat dari hubungan antar klausa, hubungan antar klausa tersebut menyatakan  makna pertentangan. Hal itu ditandai dengan penggunaan kata tetapi.
Dilihat dari maknanya, hubungan antar klausa bisa menyatakan gabungan biasa, pilihan, urutan waktu, menguatkan, dan pertentangan.

b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat  majemuk bertingkat berasal dari kalimat tunggal yang salah satu unsur pembentuknya diperluas sehingga membentuk klausa baru (klausa terikat atau anak kalimat).

Contoh 1
Kalimat Tunggal:
Bandang Haq  membantu  saya  kemarin.
         S                   P            O       K

Kalimat Majemuk Bertingkat Hasil Perluasan unsur K (keterangan):

Bandang Haq  membantu saya  ketika  Kakek pulang ke Kutoarjo
          S                  P           O                        K
                                                               _____  _____  _________
                                                                  S          P           K
Contoh 2
Kalimat Tunggal:
Paman  meninggal  kemarin
   S             P               K

Kalimat Majemuk Bertingkat:
Paman saya yang tinggal di Bogor  meninggal  kemarin.
                       S                                       P            K
                    ___   _____  ______
                    (S)       P          K

Contoh 3
Kalimat Tunggal:

 Presiden  menginstruksikan hal itu
       S                       P               O

Kalimat Majemuk Bertingkat:
Presiden   menginstruksikan bahwa  persoalan sampah harus diselesaikan
    S                        P                                 O
                                                   ___________  __________
                                                             S                   P

            Kalimat majemuk bertingkat bisa saja berasal dari penggabungan beberapa klausa, tetapi hubungan antar klausa tersebut tidak setara.

Contoh 2:
Kalimat Tunggal:
Ketua partai itu  menyatakan  kebanggaannya.
          S                     P                    O
Partainya  masih memperoleh  hampir 14 juta suara
         S                   P                            O
Suara itu dihitung ulang.
    S                P


Kalimat Majemuk Bertingkat (Hasil Penggabungan)
Ketua partai itu  menyatakan  kebanggaannya
          S                     P                    O
karena partainya  masih memperoleh  hampir 14 juta suara
         K
            ________  _______________   _________________
        S                   P                            O

setelah suara itu dihitung ulang.
                     K
            _______  ____________
                   S                P

Pola kalimat  majemuk tersebut adalah  S  P  O K
     _________
    S   P  O   K
                                                                       
                                                                                                S   P


[
Kembali ]